Kamis, 15 September 2011

berbalas pantun

Zulfikar Ariyanto
Ahmad Harianto
Pantun Budi PekertiJual:
Payah kami menabur budi
Nenas juga ditanam orang
Payah kami menabur budi
Emas juga dipandang orang
Beli:
Tinggi bukit gilang-gemilang
Air laut tenang-tenangan
Budi sedikit tidakkan hilang
Itu menjadi kenang-kenangan
Jual:
Biarlah orang bertanam buluh
Mari kita bertanam padi
biarlah orang bertanam musuh
marilah kita bertanam budi
Beli:
Jikalau kita bertanam padi
Senanglah makan adik-adik
Jiakalau kita bertanam budi
Orang yang jahat menjadi baik
Jual:
Baik-baik makan keladi
Keladi itu ada miangnya
Baik-baik termakan budi
budi itu ada hutangnya
Beli:
Buah nenas bawa berlayar
Dimakan sebiji di Jantung Hati
Hutang emas boleh di bayar
Hutang budi dibawa mati
Jual:
Tenanglah tenang air di laut
Sampan kolek mudik ke Tanjung
Hati terkenang mulut menyebut
Budi yang baik rasa nak junjung
Beli:
Cindai bercorak penuh berpita
Pakaian anak Panglima Garang
Emas dan perak pengaruh dunia
Budi yang baik dijunjung orang
Jual:
Jangan suka mencabut padi
Bila dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Bila disebut hilang tuahnya
Beli:
Kalau keladi sudah ditanam
Jangan lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Jangan lagi meminta balas
Jual:
Singgah ke pulau membeli ubi
Kalau ke beting berdayung juga
Sepuluh kali kita berbudi
Kalau miskin terbuang juga
Beli:
Sudah lama memakai gelang
Gelang berukir sirama-rama
Harimau mati meninggalkan belang
Manusia mati meninggalkan nama
Jual:
Mati kayu karena benalu
Patah kayu dahannya mati
Mati Melayu karena layu
Kalah Melayu termakan budi
Beli:
Jauh sungguh pergi mandi
Setapak jalan lewatkan huma
Berat sungguh menanggung budi
Seribu tahun takkan lupa
Jual:
Ragi pulut dalam hati
Tapai manis dalam kuali
Selagi hidup dalam pekerti
Sampailah mati dalam budi
Beli:
Kain prai baju prai
Pakaian anak raja Yamtuan
Badan berkecai tulang bercerai
Barulah lupa budimu tuan




Tidak ada komentar:

Posting Komentar